Cerdik seperti ular, tulus seperti merpati

11 Juli 2022
Pdt. Hans Wuysang, M.Th., CLC
Cerdik seperti ular, tulus seperti merpati
Ajaran Tuhan Yesus ini harus dimengerti dalam konteksnya, yaitu saat anak-anak Tuhan diutus untuk menjadi saksi-Nya di tengah dunia berdosa ini. Bagaikan domba yang ditempatkan di tengah-tengah kerumunan serigala. Bagaimana cerdik seperti ular, namun tulus seperti merpati?

Kita harus sadar bahwa dunia ini bagaikan serigala yang ganas dan licik. Beraninya keroyokan memangsa binatang yang lebih lemah! Sebaliknya domba adalah binatang yang lemah dan cenderung gampang panik. Maka, kesadaran akan ketidakberdayaan diri akan membawa kepada mendekat kepada Tuhan dan bergantung kepada kekuatan dan kuasa-Nya.

Dengan bergantung pada kuat kuasa Allah yang menyertai orang percaya, maka anak-anak Tuhan bisa memelihara terus ketulusan hati dalam melayani, menyaksikan Kristus kepada dunia. Dengan hati yang penuh kasih, kita bisa meneladani Kristus, misalnya dengan tetap ramah walau dikasari; tetap senyum walau diejek; tetap mendoakan berkat walau ditekan dan dianiaya, bahkan doa pengampunan seperti yang dicontohkan Kristus di atas salib.

Cerdik seperti ular bukan licik. Sikap licik biasanya karena motivasi tidak tulus, bagaimana bisa mengelabui orang lain demi keuntungan sendiri. Sikap cerdik seperti ular bisa kita pelajari dari cara Tuhan Yesus menjawab pertanyaan jebakan para musuh-Nya (mis. Mat. 22:15-21), juga dari kitab Amsal.
GEMA CATALOG
Marilah bersama-sama bergabung dalam lingkaran doa orang percaya untuk mendoakan sesama, keluarga, bahkan musuh kita sekalipun. Kita juga mendoakan untuk lingkungan dan negara kita.
Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16
www.bahteraindonesiacerah.or.id | Bahtera Indonesia Cerah Copyright 2021. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design