1 Samuel 25:1-13

Pria bebal

17 Juli 2022
Pdt. Hans Wuysang, M.Th., CLC
Pria bebal
Salah satu ciri unik sastra narasi Ibrani ialah cerita di dalam cerita. Cerita Nabal si bebal ini (lih. ay. 25) merefleksikan kebebalan Saul yang tidak dapat melihat urapan Tuhan atas Daud sehingga bertindak bodoh dengan berupaya membinasakannya.

Nabal adalah sosok pengusaha yang kaya raya. Daud dan pengikutnya telah bertindak sebagai jasa pengamanan wilayah setempat (ay. 7) sehingga perusahaan milik Nabal dapat menjalankan usahanya yang menghasilkan keuntungan lipat ganda. Sangat wajar kalau Daud mengutus orang-orangnya untuk meminta imbalan sepantasnya untuk mereka. Sikap Daud yang merendahkan dirinya sebenarnya sangat terpuji (ay. 8).

Sayangnya, Nabal bertindak sesuai dengan kebebalannya dengan menolak permintaan Daud mentah-mentah. Tindakannya ini tidak sesuai dengan Taurat yang mendorong orang kaya untuk peduli dan membantu mereka yang berkekurangan. Apalagi, Daud pasti sudah dikenal luas di Israel sebagai urapan Allah, walau sedang dikejar oleh Saul. Itu tercermin dari penolakan Nabal (ay. 10-11). Wajar kalau Daud marah dan hendak membalas penolakan Nabal itu (ay. 12-13).

Yesus mengajarkan tanggung jawab anak Tuhan untuk peduli dan mengulurkan tangan kepada mereka yang membutuhkan lewat perumpamaan di Matius 25:31-46. Perbuatan bajik kepada orang yang tak mampu merupakan pelayanan yang memperkenankan Tuhan.
GEMA CATALOG
Marilah bersama-sama bergabung dalam lingkaran doa orang percaya untuk mendoakan sesama, keluarga, bahkan musuh kita sekalipun. Kita juga mendoakan untuk lingkungan dan negara kita.
Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16
www.bahteraindonesiacerah.or.id | Bahtera Indonesia Cerah Copyright 2021. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design