Hikmat vs Bebal

18 Juli 2022
Pdt. Hans Wuysang, M.Th., CLC
Hikmat vs Bebal
Mazmur 53:2 berkata, ?Orang bebal berkata dalam hatinya: ?tidak ada Allah?? Bebal bukan berarti bodoh secara intelektual. Orang bebal artinya orang yang merasa diri sudah memiliki pengetahuan yang banyak, sehingga tidak merasa perlu belajar lagi. Amsal memakai kata bebal juga untuk orang fasik, yaitu orang yang hidup dalam dosa. Orang bebal tidak belajar dari kehidupan ini bahwa ada Allah yang kepadanya ia harus mempertanggungjawabkan hidup di dunia ini. Maka, ia mengklaim bahwa Allah tidak ada atau Allah tidak akan menghukumnya.

Hikmat bukan semata kepandaian secara intelektual. Orang berhikmat sadar banyak hal yang belum diketahuinya, sehingga ia akan terus menerus belajar. Ia juga mampu menerapkan pelajaran yang ia dapat untuk membuat kehidupannya menjadi lebih baik daripada sebelumnya. Orang berhikmat mengikutsertakan Allah sebagai sumber hikmatnya. Ia sadar bahwa Allah akan menuntut pertanggungjawaban atas perbuatannya selama di dunia ini, sesuai dengan kapasitas, bakat dan talenta yang diberikan kepadanya.

Dalam kisah-kisah di 1 Samuel ini, Nabal adalah contoh kebebalan. Juga Saul. Mereka hidup berpusat pada diri sendiri, sehingga Tuhan tidak utama bahkan tidak diperhitungkan. Akibatnya mereka menjalani hidup dengan kekuatan sendiri, dan tidak sadar semakin jauh dari Tuhan, semakin hancur.
GEMA CATALOG
Marilah bersama-sama bergabung dalam lingkaran doa orang percaya untuk mendoakan sesama, keluarga, bahkan musuh kita sekalipun. Kita juga mendoakan untuk lingkungan dan negara kita.
Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16
www.bahteraindonesiacerah.or.id | Bahtera Indonesia Cerah Copyright 2021. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design