Peristiwa unik ini terjadi sesaat setelah peristiwa besar, Yesus dielu-elukan saat memasuki Yerusalem. Apa sebenarnya yang terjadi? Apakah Yesus sedang kesal karena tidak bisa menghilangkan lapar sekadarnya dengan buah ara dari pohon yang tidak berbuah tersebut? Pasti bukan!
Dalam Alkitab, selain pohon anggur, pohon ara kadang dipakai untuk mengilustrasikan bangsa Israel (Hos. 9:10). Lukas dalam Injilnya mencatat Yesus memberikan perumpamaan mengenai pohon ara yang tidak menghasilkan buah, sehingga ada dalam bahaya akan ditebang (Luk. 13:6-9).
Peristiwa singkat ini terjadi sebagai suatu peringatan kepada orang banyak, yang hanya ikut-ikutan mengelu-elukan Yesus tanpa pemahaman yang benar. Merekalah yang kemudian berbalik menyerukan ?Salibkan Dia! Salibkan Dia!? (15:13). Mereka bagaikan pohon ara yang tidak berbuah, yang tidak ada gunanya sama sekali selain ditebang dan dibakar! Cerita ini menyambung pada ayat 20- 21, di mana pohon ara itu sudah kering dan mati.
Seperti pohon ara, hidup kita bisa saja kelihatannya rindang, daunnya banyak dan hijau, tetapi ternyata tidak menghasilkan buah. Mudah-mudahan kita tidak seperti orang banyak yang hanya ikutikutan. Kita harus menghasilkan buah yang menyenangkan Tuhan karena untuk itulah Tuhan menyelamatkan kita dari dosa.