Markus 12:18-27

Benar-benar sesat

31 Mei 2021
Pdt. Hans Wuysang, M.Th., CLC
Mengerti firman Tuhan secara intelektual tidak cukup. Kita perlu iman untuk memercayai kebenaran rohani dan mengalami kuasa Allah. Itulah yang Yesus koreksi dari orang Saduki yang arogan.

Orang Saduki adalah kelompok kecil elit imam, yang menguasai praktik ritual keagamaan bangsa Yahudi. Mereka hanya menerima lima kitab Musa sebagai firman Tuhan, dan mereka menolak ajaran mengenai kebangkitan orang mati.

Dengan sok intelektual dan cerita yang dibuat-buat orang Saduki mencoba menunjukkan bahwa ajaran mengenai kebangkitan orang mati itu tidak masuk akal. Mereka salah karena membayangkan kehidupan setelah kematian dengan kehidupan di dunia ini. Padahal ini adalah pemahaman agama politeis. Dewadewa dibayangkan menikah, memiliki anak, bisa bertengkar, dst. Yesus menegaskan bahwa di kehidupan sesudah kematian, manusia tidak lagi hidup sama seperti di bumi (ay. 25).

Mereka salah dalam memahami lima kitab Musa. Walau secara harfiah kehidupan sesudah kematian tidak muncul di sana. Idenya jelas ada. Kutipan Yesus dari Keluaran 3:6 menegaskan bahwa Abraham, Ishak, dan Yakub masih hidup, walau sudah mati karena Allah mereka hidup (ay. 26-27)!

Sesat rohani terjadi karena mengandalkan akal sendiri. Karena itu, percayalah kepada Allah yang telah berfirman dan telah menyatakan kuasa-Nya yang memberikan hidup yang kekal.
GEMA CATALOG
Marilah bersama-sama bergabung dalam lingkaran doa orang percaya untuk mendoakan sesama, keluarga, bahkan musuh kita sekalipun. Kita juga mendoakan untuk lingkungan dan negara kita.
Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16
www.bahteraindonesiacerah.or.id | Bahtera Indonesia Cerah Copyright 2021. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design