Markus 13:33-37

Berjaga-jaga

11 Juni 2021
Pdt. Hans Wuysang, M.Th., CLC
Tuhan Yesus memang pengajar yang agung. Dia memakai berbagai metode dan pendekatan agar para murid bukan hanya tidak bosan, tetapi bisa memahami pengajaran-Nya dengan mudah. Walaupun, tentunya untuk memahami secara rohani pengajaran Yesus memerlukan hikmat dari Allah sendiri.

Cerita yang Yesus pakai di perikop ini memaparkan apa yang seharusnya orang Kristen lakukan menghadapi akhir zaman yang akan segera tiba. Yaitu, berjaga-jaga (ay. 33, 37). Berjaga-jaga artinya, selalu siap kapan saja Anak Manusia datang, dengan hidup dan pelayanan yang bertanggung jawab. Maka cerita mengenai tuan dan hamba menjadi ilustrasi yang tepat bukan?

Setiap hamba memiliki tugas masing-masing, yang harus dipertanggungjawabkan saat tuan mereka pulang. Apa jadinya kalau hamba tersebut tidak mengerjakan yang harus ia kerjakan, malahan kedapatan sedang malas-malasan, atau tidur saat tuannya pulang? Apalagi kalau mereka bahkan mengganggu sesama hamba yang lain (bdk. Mat. 24:48-49)? Merekalah hamba yang jahat, yang akan menerima hukumannya (Mat. 24:50).

Bukti anak Tuhan sejati, ialah ia bertekun sampai akhir. Baik bertekun menghadapi penderitaan, bertekun dalam hidup kudus, maupun bertekun dalam melayani Tuhan. Apakah kamu anak Tuhan sejati?
GEMA CATALOG
Marilah bersama-sama bergabung dalam lingkaran doa orang percaya untuk mendoakan sesama, keluarga, bahkan musuh kita sekalipun. Kita juga mendoakan untuk lingkungan dan negara kita.
Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16
www.bahteraindonesiacerah.or.id | Bahtera Indonesia Cerah Copyright 2021. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design