Salah satu natur dosa manusia ialah membanggakan diri dalam ?keberhasilan? yang mungkin bukan sepenuhnya karena kita sendiri. Seperti saat kita berhasil berjalan atau naik sepeda, tanpa kita tahu atau sadari, kita bisa berhasil karena selalu ada tangan orang tua kita yang mengawasi dan memastikan kita tidak jatuh.
Tuhan Yesus memberi tahu murid-murid-Nya bahwa iman mereka akan tergoncang (ay. 27). Petrus sesumbar menyatakan bahwa dia tidak akan tergoncang imannya. Namun Tuhan Yesus menegurnya dengan berkata bahwa Petrus malah akan menyangkal Tuhan hingga tiga kali. Bacaan hari ini sepertinya sangat membuat kita sedih dan depresi. Seakan-akan Tuhan tahu bahwa kita (seperti murid-murid) akan tergoncang imannya.
Namun, teman-teman, mari kita belajar dari sisi lain. Tuhan tahu bahwa murid-murid-Nya akan tergoncang imannya dan meninggalkan Tuhan, tapi Ia tidak akan meninggalkan mereka. Walau mereka tidak kuat imannya untuk mengikuti Tuhan, Tuhan yang akan memberikan mereka kekuatan untuk mengikuti-Nya.
Teman-teman, terkadang kita merasa mampu untuk melakukan banyak hal untuk Tuhan, untuk terus setia dan bertahan, kadang juga kita merasa lemah tak berdaya. Mari kita ingat bahwa Tuhan yang memberikan kita kekuatan untuk setia kepada-Nya. Dialah Tuhan yang setia kepada kita.