1 Samuel 20:24-43

Dibelenggu kebencian

8 Juli 2022
Pdt. Hans Wuysang, M.Th., CLC
Dibelenggu kebencian
Sekali lagi kontras Yonatan dengan Saul tambah mencolok dalam perikop ini. Yonatan dengan kesetiaannya kepada Daud sebagai sahabat, dan Saul dengan ketakutannya terhadap Daud yang akan menjadi raja menggantikan dirinya dan menyingkirkan Yonatan, putra mahkota Saul.

Sikap Saul terhadap Daud sama sekali berubah dari pertama kali Daud melayaninya. Dulu, Saul sangat mengasihi Daud (16:21), bahkan melarangnya kembali ke rumah ayahnya, Isai (18:2). Kini dia menyebut Daud sebagai anak Isai (27, 30, 31), yang telah membangkang perintah sang raja untuk tetap setia menemaninya. Bagi Saul, tindakan Daud ?tanpa izin? pulang ke rumah ayahnya sebagaimana diungkap oleh Yonatan (ay. 28-29) sudah cukup menjadi alasan untuk menghukum Daud. Ketika Yonatan mencoba membela Daud, justru hampir-hampir tombak Saul membunuhnya (ay. 33).

Sikap Saul menunjukkan ia semakin tidak mampu menguasai diri. Sejak saat itu, upaya Saul untuk membunuh Daud tidak pernah berhenti. Bisa dikatakan Saul tidak lagi menjalankan fungsi pemerintahannya dengan benar karena dikuasai dengan obsesinya itu.

Mengerikan sekali ketika seseorang tidak lagi dikendalikan oleh akal sehatnya, melainkan oleh obsesinya. Apa yang dilakukannya pada akhirnya menghancurkan dirinya sendiri. Kendalikan dirimu dengan mengembangkan buah Roh, Penguasaan Diri (Gal. 5:23).
GEMA CATALOG
Marilah bersama-sama bergabung dalam lingkaran doa orang percaya untuk mendoakan sesama, keluarga, bahkan musuh kita sekalipun. Kita juga mendoakan untuk lingkungan dan negara kita.
Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16
www.bahteraindonesiacerah.or.id | Bahtera Indonesia Cerah Copyright 2021. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design